Banyak yang berfikir bahwa anak bodoh itu tidak bisa apa-apa. Mungkin juga anda termasuk dalam kategori orang yang berfikir demikian. Tapi sebenarnya tidak ada anak yang bodoh. Melainkan anak yang belum mengerti.
Ada 2 metode cara berfikir pada otak,yakni save it or lost it!
Anak yang di ajarkan suatu hal yang baru dalam kondisi tertentu,misalnya suatu hal yang mereka sukai, maka mereka akan menggunakan metode pertama ini, yaitu ‘save it!’. Artinya, mereka dengan otomatis tanpa sadar akan menyimpan hal tersebut dalam memori ingatan mereka. Entah mereka tahu hal tersebut secara sengaja ataupun tidak sengaja.
2. LOST IT!
Anak yang di ajarkan suatu hal baru yang mereka tidak sukai,atau pada saat mereka sedang bad mood, maka mereka akan memakai metode kedua ini, yaitu ‘lost it!’. Artinya,karena mereka tidak suka hal tersebut,maka mereka tidak akan menyimpannya dalam memori ingatan.
“Suatu kisah,ada seorang anak yang tidak pernah menyukai apa itu yang namanya belajar. Ia selalu saja bermain play station setiap hari sepulang sekolah. Anehnya, anak yang dalam kelas menjadi anak yang paling bodoh di antara teman-temannya,dan nilainya selalu jelek,akan tetapi dalam bermain Playstation ini ia menjadi anak yang paling handal di antara tman-teman bermainnya. Sehingga dia di juluki master PS.
Namun, karena gurunya sangat prihatin terhadap anak ini,beliau bertekad akan membimbing anak tersebut dalam belajar sampai beliau berhasil. Oleh guru ini,anak tersebut di kenalkan betapa asyiknya itu belajar. Akhirnya, anak ini bisa menemukan metode cara belajarnya sendiri. Berkat keteladanan guru dan semangat belajar anak tersebut, ia akhirnya bisa menjadi anak yang berprestasi dalam kelas. Dan bahkan,sekarang ia telah masuk di Universitas Indonesia sebagai dosen.
Suatu hari saat ia kembali ke desanya sekedar berkunjung,ia melihat rental playstationyang sering ia kunjungi semasa kecil. Ia ingin mengenang masa lalunya dengan mencoba mengingat gelarnya sebagai master PS. Namun, ketika ia mulai bermain, ia bahkan lupa semua caranya. Dari memegang stik, hingga memilih menu. Ia gagal dan kembali pulang dengan heran.”
Para pembaca,dari sekilas cerita di atas, dapat kita simpulkan bersama :
1. Sang anak memakai metode save it dalam bermain playstation,karena ia merasa hal itu sangat mengasyikkan dan intinya dia suka itu.
2. Sang anak memakai metode lost it tentang bermain playstation saat dia menemukan metode belajarnya sendiri. Lalu ia mengguanakan metode save it dalam belajar.
Hal yang dapat kita pelajari :
1. Kita tidak boleh memaksa kehendak anak terhadap apa yang mereka tidak sukai,tetapi harus kita atasi dengan sabar dan mencoba mengerti apa yang sebenarnya anak inginkan agar tercipta suasana saling mengerti.
2. Metode cara belajar yang di sukai adalah kunci utama agar berhasil dalam belajar.
Jadi, untuk teman-teman ku yang merasa bodoh di kelas,sebenarnya kalian bukan bodoh,tetapi belum menemukan metode cara belajar yang kalian sukai. So, jangan nyerah! ayo kita buktikan pada dunia kalau kita bisa! setidaknya kita telah berusaha. Dan ingatlah,tiada yang sia-sia dari sebuah usaha! Always try to do the best! we know we can!
By : Emhasib Sandi Bachtiar
0 komentar:
Posting Komentar